membuka di jendela baru
Kolase para pendidik dan peserta 4-H yang menggunakan iPad dan Apple Pencil.
Di pusat komunitas, ruang kelas, dan bahkan di bis, Apple membantu 4-H memperkenalkan dan mengintegrasikan teknologi ke dalam program organisasi.
education 21 Agustus 2024
Nama 4-H biasanya menggambarkan kumpulan remaja yang memelihara hewan ternak, belajar cara membuat kue, atau menjahit - dan keterampilan tersebut masih menjadi bagian besar dari organisasi yang telah mendukung dan mengedukasi anak muda di seluruh Amerika selama lebih dari 100 tahun. Baru-baru ini di Franklin County Fair di Columbus, Ohio, para anggota klub 4-H menunjukkan hewan ternak dan memamerkan selimut yang mereka buat, tetapi jika diamati lebih dekat, ada sesuatu yang baru, dan mungkin mengejutkan.
Di luar bis kelas keliling 4-H yang diparkir di tengah pekan raya, anak-anak menggunakan iPad untuk mengendalikan robot Sphero di trotoar. Sementara di dalam bis, mereka melakukan pengkodean dengan Swift dan membuat musik menggunakan GarageBand.
Di lumbung terdekat, Calum Williams, 15 tahun, sedang bersiap untuk menunjukkan salah satu bebek yang dia pelihara dengan meninjau Catatan di iPad-nya.
"Aku suka betapa 4-H ini sangat inklusif," kata Williams. "Bahkan jika Anda tidak tertarik pada peternakan, menjahit, atau memasak, yang merupakan bidang paling dikenal dari 4-H, ada banyak hal lain yang dapat Anda lakukan yang menggabungkan teknologi, seperti proyek STEM. 4-H telah banyak berubah dan masih terus berubah."
4-H adalah organisasi pengembangan pemuda terbesar di AS, menjangkau lebih dari 6 juta anak muda di setiap daerah dan paroki di negara tersebut setiap tahun. Organisasi ini terkait langsung dengan universitas hibah tanah, yang didirikan pada akhir abad ke-19 untuk meningkatkan penerimaan ke pendidikan tinggi, dengan mengutamakan keterampilan pertanian dan teknik.
Dalam beberapa tahun terakhir, 4-H telah berkembang hingga mencakup akses yang lebih luas terhadap teknologi, sebagian berkat dukungan dari Apple dan Inisiatif Pendidikan Komunitas (IPK). Sejak Apple meluncurkan IPK pada tahun 2019, program tersebut telah memberikan peluang pengkodean, kreativitas, dan karier kepada puluhan ribu siswa di 99 negara dan wilayah, dan di seluruh 50 negara bagian, dengan mengutamakan komunitas yang biasanya kurang terwakili dalam teknologi. IPK merupakan bagian dari komitmen Apple yang lebih luas terhadap pendidikan dan kesetaraan pendidikan, yang telah berlangsung lebih dari empat dekade.
Upaya Apple untuk menghadirkan teknologi mutakhir ke salah satu program komunitas paling digemari di Amerika dimulai di Ohio bersama dengan Universitas Negeri Ohio, menyediakan perangkat keras, dukungan finansial, beasiswa, sumber daya pendidik, dan akses ke pakar Apple. Kolaborasi ini telah tumbuh secara signifikan sejak kemitraan awal di Ohio. Antara tahun 2019 dan musim semi 2024, program 4-H yang didukung Apple menjangkau ribuan pendidik dan lebih dari 90.000 anak muda di Ohio, New Jersey, Michigan, dan Florida, termasuk melalui program di Perguruan Tinggi dan Universitas Bersejarah Kulit Hitam. Pada akhir musim panas ini, hampir 8.000 siswa lainnya akan diperkenalkan pada program ini, dengan meluas ke Illionis, Kentucky, dan Idaho. Program di Carolina Utara akan dimulai pada musim gugur ini, bekerja sama dengan Universitas Negeri Carolina Utara.
Jobie Thinthapthai menggunakan Apple Pencil untuk menggambar di iPad.
Di bis kelas keliling 4-H, Jobie Thinthapthai menggambar di iPad dengan Apple Pencil.
Calum Williams dengan bebek-bebek dan iPad-nya.
Calum Williams berdiri di samping bebek-bebeknya dan mempelajari iPad-nya sebagai persiapan untuk kompetisi unggas 4-H.
Jobie Thinthapthai, 12 tahun, telah menjadi bagian dari 4-H selama empat tahun. Pada Franklin County Fair tahun ini, selain memperlihatkan babi dan kelinci yang dipeliharanya, dia mengunjungi bis kelas keliling 4-H untuk pertama kalinya. Bis ini dilengkapi dengan stasiun iPad tempat anak-anak dapat menjelajahi robotika, pengkodean, komposisi musik, dan seni.
"Itu sangat keren dan aku sangat suka bekerja dengan robot serta menggambar di iPad," kata Thinthapthai, yang ingin menjadi dokter ketika besar nanti. "Kedokteran terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi, jadi mempelajarinya dapat membantu masa depanku. Hal yang sama juga terjadi pada 4-H - teknologi memberi kita lebih banyak alat untuk digunakan dalam proyek, sehingga kita mempelajari keterampilan yang dapat digunakan di kemudian hari."
Mark Light adalah salah satu pendidik yang mengelola bus 4-H. Dia memulai kariernya sebagai insinyur sipil sebelum bergabung dengan 4-H untuk memimpin program STEM di Ohio.
"Di negara bagian kami, ada 200 area proyek 4-H berbeda untuk dijelajahi oleh anak-anak, dan hanya 10 persen yang terkait dengan peternakan atau pertanian," kata Light, yang merupakan anggota klub 4-H di SMA. "Teknologi merupakan bagian besar dari 4-H, dan saat anak-anak mengambil iPad atau Apple Pencil di bis, hal itu menjadi percikan yang membuat mereka bersemangat mempelajari keterampilan baru. Aku senang ketika ada orang tua yang berkata, 'Sudah waktunya turun dari bis dan menikmati wahana yang menyenangkan,' dan anak-anak tidak mau pergi karena mereka begitu asyik bermain."
Mark Light mengajar anggota klub 4-H.
Mark Light telah memperkenalkan teknologi Apple kepada ribuan anak muda melalui acara bus di komunitas pedesaan, pinggiran kota, dan perkotaan di seluruh Ohio.
Di New Jersey, Apple mulai bermitra dengan Universitas Rutgers-Newark dan klub 4-H melalui proyek Pathway Ilmu Komputer 4-H pada tahun 2021. Program ini menggunakan mentor sebaya dari perguruan tinggi dan SMA untuk melibatkan anak muda dan membangun keterampilan dalam STEM.
"Keunggulan program ini dan teknologi Apple adalah pengalaman langsung yang membuat anak muda kita sadar bahwa mereka bisa sukses di bidang STEM," kata Rodrigo Sanchez Hernandez, yang mempelajari teknik mesin dan kini membantu mengelola program 4-H di New Jersey. "Ketika mereka melihat seseorang yang mirip dan seumur dengannya mengajarkan topik-topik mutakhir ini secara mudah dipahami, mereka akan berpikir, 'Kalau mereka bisa, kenapa saya tidak bisa?'"
Sejak tahun 2021, program ini telah diperluas ke klub 4-H di seluruh negara bagian, termasuk kamp STEM Explorers musim panas ini di Trenton. Selama sebulan, puluhan siswa di kelas 7 hingga 9 mengikuti lokakarya berbasis iPad yang mencakup media digital, robotika, pengkodean, dan teknik. Pekan media digital menampillkan laboratorium pembelajaran berdasarkan kurikulum Everyone Can Create dari Apple yang puncaknya adalah setiap siswa merancang proyek untuk meningkatkan kesadaran terhadap isu lingkungan.
Di Michigan, Apple bekerja sama dengan Universitas Negeri Michigan dan 4-H untuk membantu memberikan keterampilan kepada anak muda guna mengeksplorasi karier dalam disiplin teknis dan kreatif di wilayah Detroit, serta Suku Bangsa dan komunitas Michigan. Musim panas ini, hampir 80 anak muda, banyak di antaranya terafiliasi dengan suatu suku bangsa, menghadiri kamp 4-H di Hutan Nasional Hiawatha, tempat mereka menggunakan iPad dan Apple Pencil untuk membuat presentasi Keynote tentang cara membuat robot.
Kembali ke Franklin County Fair, penjurian baru saja selesai untuk Calum Williams dan bebeknya. Dia telah melakukan persiapan selama berbulan-bulan - mencatat perubahan berat bebeknya di Catatan sejak menetas, serta mengambil foto dengan kamera di iPad-nya.
Setelah semua peserta menampilkan hewan mereka, juri mengumumkan hasilnya. Calum mendapatkan juara kedua dan satu-satunya orang yang terlihat lebih bahagia daripada dirinya adalah ibunya, Danielle Moeller Williams.
Moeller Williams adalah anggota klub 4-H saat tumbuh dewasa dan itulah alasan putranya bergabung dengan organisasi tersebut.
"Saat itu, tidak banyak proyek yang bisa dikerjakan seperti sekarang," kata Moeller Williams. "Menurutku, dengan semua kemajuan teknologi, ada begitu banyak kesempatan bagi anak-anak untuk terlibat. 4-H telah menunjukkan kepada Calum cara menggunakan teknologi untuk mempersiapkan masa depannya dan aku sangat bangga dengan cara dia memanfaatkannya serta bagaimana dia tumbuh menjadi seorang pemuda."
Bagikan artikel

Media

  • Teks artikel ini

  • Gambar dalam artikel ini

Kontak Pers

Shinta Widianti

Apple

[email protected]

(62) 8177 44885

Brett Galvin

Apple

[email protected]

(65) 9649 7784